Apa kabar teman
–teman semua,
Perkenalkan nama aku
Ari Sulistiyanto yang sering dipanggil “Kancil” sama temen2 ku,ak berdomisili
di jogja dan aku asli tulen jogja.
Kali ini aku mau berbagi pengalamanku tentang dunia suporter. Semoga pengalaman yang aku
bagikan ini dapat mendambah informasi dan wawasan tentang dunia suporter
khususnya suporter PSIM jogja yaitu BRAJAMUSTI.
KENAL DUNIA BOLA
Dari kecil aku sudah senang dengan dunia bola, aku gemar
main bola bersama anak-anak yang lain di kampungku.Saking gemarnya aku masuk
sebuah sekolah sepak bola di daerah yaitu SSB MAS. Dari kegemaran itu lah aku
jadi menngenal club2 bola baik local maupun maupun luar negri. Salah satu club
yang aku kenal yauitu club dari kota ku sendiri PSIM Yogyakarta, yang pada saat
itu PSIM menjadi satu satunya club terbaik di DIY sebelum adanya club2 lokal
lain seperti PSS dan Persiba Bantu.
Sampai pada suatu saat aku diajak menonton pertandingan sepakbola di setadion
oleh bapak ku dan temannya. Kira-kira ak br kelas 3 SD dan yang bertanding
antara PSIM dan PUSAM putra Samarinda. Sejak itulah aku mulai suka nonton sepak
bola di Stadion baik dengan orang tua maupun berangkat sendiri menggunakan sepeda
bersama temanku. Semakin aku sering menonton pertandingan semakin besar pula
rasa cintaku terhadap PSIM jogja, dan sejak saat itu pula aku telah menjadi
suporter PSIM Yogyakarta.
KISAH AWAL MENJADI SUPORTER
Rasa cinta terhadap PSIM telah menjadikan aku seorang
suporter biar saat itu usiaku masih kecil. Aku berangkat dari rumah menggunakan
sepeda dan menbawa bendera Biru Putih buatan ku sendiri. Di masa2 itu aku masih
bisa masuk setadion dengan gratis dengan cara “gandul” orang yang lebih dewasa.
Aku selalu menonton di tribun sebelah timur bergabung dengan suporter PSIM yang
lain yang dulu masih bernama PTLM (Paguyuban Tresno Laskar Mataram). Setelah ak
agak lebih dewasa ak sudah tidak bisa masuk geratis lewat pintu penonton,
alhasil ak sering manjat pagar stadion agar bisa masuk secara geratis, maklum
pada masa itu aku belum mempunyai cukup uang untuk beli tiket hehehe. DI masa
itu pula ak masih ingat PSIM terdegradasi ke divisi 1 dengan jumlah penonton
yang jauh merosot. Aku jg masih ingat betapa ak ketakutan kalu terjadi
kerusuhan di dalam stadion. Terutama yang masih melekat di ingatan ku saat PSIM
melawan PELITA solo kala itu, terjadi tawuran antar pendukung yang begitu hebat
ditambah hujan yang turun mengguyur kota jogja membuat suasana semakin menakutkan
dan Aku pun pulang ke rumah dengan
gemetaran. Sejak PSIM terdegradasi terjadi kelusuan pendukung PSIM jogja setiap
ak menonton di stadion hanya ada beberapa laskar saja suasana juga terlihat
sepi.
BANGKITNYA SUPORTER JOGJA
Setelah lesu beberapa tahun akhirnya dunia suporter PSIM
kembali bergairah dengan terbentuknya wadah bagi pendukung PSIM yang di beri
nama “BRAJAMUSTI” singkatan dari Brayat Jogja Mataram Utama Sejati. Dari
munculnya brajamusti yang di gagas oleh beberapa orang tokoh suporter inilah
pendukung PSIM kebali bergairah dan lebih terkordinir dengan rapi. Mulai banyak
kreasi yang yang muncul dalam dalam mendukung PSIM. AkU sendiri ikut serta di
dalam brajamusti dengan bergabung di laskar SEROJA lalu berganti nama menjadi
BRIGADE NDAS MALING dan TERAKHIR menjadi DALIJO.di masa awal berdirinya
Brajamusti inilah atmosfer dunia suporter di kota jogja sangat meriah. Di
setiat kampung dan jalan berdiri bendera atau panji2 laskar brajamusti di
daerah masing2. Menjadi sebuah kenangan yang membuat rindu masa2 itu, setadion
selalu berwarna biru setiap tour atau melawat ke kandang lawan kami jg selalu
datang dengan banyak. Hingga PSIM bisa masuk kasta tertinggi divisi Utama liga
Indonesia setelah melakoni partai final di stadion SI Jalak Harupat kabupaten Bandung.
Tentu juga dengan dukungan penuh Brajamusti yang hadir di Bandung kala itu.
Masa masa itu sungguh masa yang menggembirakan bagi dunia
suporter PSIM, sampai pda PSIM kembali degradasi pun kami selalu setia
mendukung Club kebanggakan masyarakat jogja ini. Pada perkemmbangannya
Brajamusti masih tetap solid dalam mendukung PSIM jogja, banyak kreasi yang di
ciptakan, dari menbuat yel2 baru ,gerakan tangan, permainan koreografi dengan
kertas balon maupun gian flag
.
BRAJAMUSTI MASA KINI
Setelah bertahun –tahun kami melewati masa kebersamaan yang
begitu hebat, akhirnya dunia suporter jogja kembali di buat gejolak setelah
pada tahun 2010 timbul dualisme suporter PSIM jogja. Masa itu benar benar
menjadi masa sulit bagi Brajamusti. Sejak 2010 pula saya di percaya menjadi
pengurus pusat Brajamusti bidang Kreasi seni bersama teman2 saya seperti Unyil,
Sumanto, Yudhi, Johan, Cebong , Gufi dll. Saya dari dulu memang bercita-cita
bisa memberikan apa yang saya punya untuk Brajamusti. Tetapi di saat saya sudah
diberi amanat dan di masa ini pula Brajamusti sedang mengalami goncangan dengan
adanya dualisme suporter PSIM. Akan tetapi itu tidak menjadi penghalang bagi
saya dan teman2 yang lain untuk memberikan dukungan yang terbaik untuk PSIM di
bawah bimbingan Pak Eko Satrio selaku Presiden Brajamusti. Bagi saya mendukung
PSIM dengan hal yang atraktif dan kreatif menjadi tujuan utama. Tekad itu
berusaha tetap kami jalankan di tengan keadaan sulit yang ada. Semua
menginnginkan PSIM bisa bejaya di kancah sepakbola nasional dan menjadi
yang terbaik. Satu yang pasti Brajamusti
lahir karena rasa cinta kepada PSIM bukan untuk yang lain. Semoga kedepan
Brajamusti bisa mejadi lebih baik.
“SALAM CERDAS BRAJAMUSTI JOGJA”
No comments:
Post a Comment