Thursday, August 22, 2013

Dinasti Artis


Artis , sebuah profesi yang banyak di inginkan oleh banyak orang.Terlebih di negara kita ini yang hampir tiap hari disuguhi oleh tontonan TV yang beraneka ragam, dari mulai sinetron, lawakan sampai acara gosip yang dimuat secara berlebihan untuk meningkatkan popularitas.


Profesi sebagai artis mungkin bisa dikatakan profesi yang banyak menghasilkan uang. Banyak dari para artis yang tiba-tiba bisa hidup secara berlebih. Di samping dapat menghasilkan finansial untuk beberapa orang profesi itu membagakan karena dapat dikenal oleh orang banyak.

Mungkin karena hal tersebut sekarang banyak Selebriti yang membawa anggota keluarganya terjun ke dunia artis. Mendompleng popularitas orang yang lebih dulu tenar sekarang sangat banyak terjadi. Entah apa yang menjadi alasan mereka, yang jelas sekarang fenomena itu banyak di temui. Artis yang sudah mapan mengajak dan melibatkan keluarganya untuk program-program acara TV yang sudah si Artis geluti dulu. Yang di ajak pun beragam dari mulai Anak, keponakan, orang tua atau sodara yang lain.

Sebenarnya itu tidak salah, tapi akan menjadi aneh ketika orang yang mendompleng popularitas itu secara kemampuan masih kurang atau bahkan tidak layak. Terlebih sangat mencolok kalau terjun di dunia musik. Jadi jika dilihat hal demikian sedikit sangat memaksa untuk menjadi tenar.

Ketika orang ingin terkenal harus mengantri dan bersaing dengan ribuan orang yang ikut dalam ajang pencarian bakat tapi si kerabat artis langsung bisa mengeluarkan vidio clip. Tapi tentu kita juga bisa menilai secara kualitas. Sangat memprihatinkan memang, tapi mungkin itu menjadi sebuah keberuntungan bagi mereka yang yang menjadi kerabat atau keluarga orang yang lebih dulu populer.

Hal di atas tentu hanya sebuah gambaran bagaimana sekarang telah bayak muncul Dinasti Artis. Tapi buat anda yang mempunyai kualitas dan keinginan tentu masih banyak jalan dan anda bisa membuktikan kualitas anda memang layak untuk menjadi besar tanpa harus mengemis kepada orang yang lebih dulu besar.

“lha nek artis-artis do ngorbitke anake, njuk anak buruh kapan iso dadi artis?”

Tuesday, August 13, 2013

Takbiran Di Kampung Internasional



Takbiran merupakan perayaan yang sudah membudaya di kalangan masyarakat Indonesia. Takbiran menjadi wujud rasa syukur umat islam dalam merayakan sebuah kemenangan dengan menerukan  asma ALLAH SWT. Dalam perkembangannya takbiran di lakukan dengan berbagai cara bahkan sekarang banyak kreatifitas yang muncul untuk menyemarakan takbiran. Sekarang takbiran sudah menjadi hal yang menarik untuk di lakukan hal tersebut dipengaruhi karena adanya elemen musik yang di gunakan untuk mengiringi takbir mulai bermacam-macam, dari mulai alat musik rebana , marcing band bahkan ada juga yang menggunakan alat musik techno. Selain musik banyak juga unsur seni yang lain yang dapat dipergunakan untuk memeriahkan takbiran diantaranya seni tari, teater bahkan seni rupa yang dapat digunakan menghias lapion.



Dari salah satu kegiatan takbiran yang ada saya sangat tertarik dan kagum dengan kegiatan yang di lakukan oleh pemuda-pemudi di kawasan kampung Prawirotaman. Kampung Prawirotaman sendiri merupakan kawasan kapung internasional karena di kawasan tersebut menjadi tempat persinggahan para turis manca negara yang berkunjung di Jogja. Di Prawirotaman banyak berdiri hotel dan cafe yang menjadi ciri khas sebuah kawasan kampung wisata.



 Di sisi lain Prawirotaman sebagai kampung internasional ada hal yang sangat menarik yaitu kegiatan takbiran yang menjadi agenda tahunan setiap lebaran Idul Fitri tiba. Setiap menjalang hari besar agama Islam tersebut greget atau semangat menyemarakan sangat terasa. Hampir semua warga Prawirotaman terlibat dari anak-anak , pemuda sampai dengan orang tua. Para pemuda selepas taraweh sudah sibuk melakukan latihan musik maupun koreografi .


Materi takbiran yang mereka terapkan juga berbeda-beda setiap tahun, dari mengusung budaya jawa, arab sampai yang terahir mereka menerapkan kebudayaan tionghoa yang diaplikasikan ke dalam takbiran. Tentu hal itu sangat menarik, di mana budaya tionghoa yang tidak identik dengan agama Islam mereka mencoba memadukannya. Dengan apa yang mereka lakukan itu mereka ingin menunjukan bahkan agama tidak memetak-metakan ras dan budaya. dari mulai aransemen musik , gerak tari dan atribut yang mereka gunakan semua benuansa Tionghoa. Corak warna yang meraka pakai juga corak warna khas budaya Tionghoa yaitu emas dan merah. Pakaian yang di pergunakan semuanya pakaian ala masyarakat Tionghoa yang tentu dimodifikasi dengan busana muslim.



Dan benar hasil dari perpaduan itu sangat menarik dan luar biasa. Konsep yang demian menjadi sebuah penyegaran dari takbiran yang biasanya hanya identik dengan kebuyaan arab. Setiap orang yang melihat tentu merasa heran dan kagum dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat Prawirotaman. Sungguh menjadi hiburan bagi para penonton di malam itu, banyak sekali orang yang berusaha mengabadikan takbiran tersebut. Terlebih rute yang dilewati merupakan pusat keramaian di kota jogja sehingga banyak menyedot perhatian masyarakat.


Semoga kedepan inofasi takbiran seperti apa yang di lakukan temen-temen Prawirotaman selalu ada dan terus berkembang sehingga takbiran selain menjadi sarana untuk syiar keagamaan juga bisa menjadi hiburan alternatif bagi masyarakat secara luas.



Saturday, August 3, 2013

The Legend Of "Kotak TV"



Wadah TV atau tempat untuk televisi di atas merupakan benda yang menjadi salah satu peninggalan sejarah di kampung jomegatan. Dulu benda itu menjadi tempat meletakan Televisi warga Jomegatan. Di masa itu TV menjadi barang yang masih langka keberadaannya sampai orang kampung urunan atau patungan untuk membeli televisi dan di letakan di tempat itu.

Setiap malam warga selalu datang dan berkumpul di perempatan Ndas Maling di mana TV milik warga itu di letakan. Di Sana juga banyak penjual yang menjajakan makanan. Jika kita bayangkan maka kita akan membayangkan sebuah keramaian yang timbul di masyarahat dengan adanya sebuah televisi karena memang pada saat itu TV masih menjadi barang yang sangat mewah sangat beda dengan keadaan kita sekarang

Sekarang TV sudah menjadi barang yang hampir setiap keluarga punya, bahkan lebih dari satu. Benda peninggalan tersebut semoga bisa memberi pelajaran kepada kita yang sekarang hidup di jaman serba modern untuk bisa lebih bijak dalam memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada.

Thursday, August 1, 2013

SULITNYA MENEMUKAN ACARA KEBUDAYAAN DI TV




Fenomena Televisi saat ini memang menjadi fenomena paling besar di masyarakat Indonesia. Apa saja yang sudah di tayangkan di televisi secara instan akan mendapat perhatian yang lebih dari masyarakat. Orang yang tadinya tidak populer akan cepat populer jika sudah berada di televisi. Bahkan yang terjadi sekarang banyak orang ataupun grup musik yang rela bermodal cukup besar untuk bisa menjadi selebrity yang tentu tujuannya untuk bisa tayang di acara televisi. Karena dalam masyarakat kita jika seseorang sudah masuk di acara TV dia bisa secara otomatis di katakan artis.


Anak-anak kecil sekarang sangat lekat dengan yang namanya TV, apa yang ada di Tv mereka akan ikuti. Mereka juga sangat gemar menirukan gimik-gimik iklan yang ada di TV. Hal ini memang karena TV menjadi hiburan yang cukup murah, sekarang TV sudah bukan barang mewah bagi masyarakat kita. Beda sewaktu saya masih kecil dulu, yang sempat mengalami nonton TV nonggo atau numpang di rumah tetangga yang punya TV.


Akan tetapi ada hal yang membuat saya berfikir kenapa acara TV sangat minim menyuguhkan acara-acara kebudayaan atau seni tradisi yang ada di negri ini. Di masa perkembangan stasiun TV yang berkembang sangat pesat ini acara budaya masih sangat minim ditemukan. Terlebih acara TV nasional yang sangat mengejar reting demi kepentingan industri. Acara yang adapun gini lebih kepada acara yang bersifat humor atau lawakan yang sepontan dan cenderung jenis lawakannya monoton. Jika tidak yang muncul hanya acara gosip artis, dari gosip yang berbobot sampai gosip yang tidak bermutu sama sekali. Dan masyarakat kita di tuntun untuk mengikuti gosip yang ada.



Alangkah indahnya apabila stasiun TV Nasional lebih peduli dengan kebudayaan. Menayangkan seni tradisi negri ini yang memang mulai surut keberadaannya. Jika itu di lakukan maka anak-anak di negri ini bakal lebih tau tentang budayanya , karena TV sekarang menjadi alat pengenalan yang  sangat dekat dengan anak-anak. Tentu hal tersebut akan sangat baik jika benar-benar ada. 


Bisa dibayangkan jika ada staiun TV yang mau mengangkat seni tradisi. Penayangannya di buat kontinyu dan bergilir dari seni yang satu ke acara seni yang lain. Negri kita sangat kaya dengan kesenian, Jika memang ada yang berani demikian tidak cukup waktu yang pendek untuk melakukan penayangannya karena sangat banyak seni tradisi di negara kita ini . Tentu juga masyarakat kita akan mendapat informasi dan wawasan yang lebih berbobot ketimbang hanya mengikuti gosip para artis negri ini.