Mungkin ini
sudah sekian kali saya bahas Musik tradisi Indonesia ini, karena memang musik
keroncong beberapa tahun ini mulai menarik perhatian saya. Biar saya bukan seorang
pelaku keroncong namun secara langsung maupun tidak langsung mengikuti
perkembangan musik keroncong khususnya di Jogjakarta.
Perkembangan
musik keroncong di Jogja beberapa tahun ini memang mengalami perkembangan yang
cukup baik. Sudah mulai banyak pertunjukan keroncong yang di kemas secara apik
di kota ini. Penikmatnya pun sudah mulai
melebar , tidak hanya dari kalangan orang tua namun juga anak muda sudah banyak
yang menggeluti kesenian ini.
Perkembangan
Musik keroncong di Jogja pun sudah mulai mendapat perhatian dari dinas terkait.
Itu terbukti dengan apa yang saya lihat tadi, Dinas kebudayaan provinsi DIY
telah menggelar Festival Kesenian musik keroncong yang pesertanya diambil dari
grup-grup keroncong yang berada di wilayah DIY. Acara yang diselenggarakan di
Pendopo kantor dinas Kebudayaan DIY ini diikuti oleh peserta dari seluruh kota
maupun kabupaten di wilayah DIY. Sungguh menjadi hal yang sangat menarik bisa
melihat peserta yang beragam. Biarpun ini sebuah festival yang memperebutkan
gelar juara tp bagi para peserta itu bukan hal utama, mereka cenderung
memanfaatkan moment ini untuk menjalin hubungan silaturahmi antar grup. Karena memang sangat jarang
mereka bisa bertemu bersama-sama dalam satu moment. Sehingga suasana yang
muncul bukan suasana persaingan antar grup namun sebuah suasana keakraban.
Festival
kesenian keroncong sendiri di ikuti oleh duabelas grup perwakilan kota
/kabupaten di DIY. Satu kota mengirim 2 sampai 3 grup. Grup yang tampil
menbawakan 3 lagu. 2 lagu dengan vocal dan 1 lagu intrumental lagu daerah. Setiap
grup berusaha menampilkan penampilan yang menarik, mereka berusaha menarik
perhatian penonton dan dewan juri. Aransemen lagu yang dibawakan juga beragam,
setiap grup yang tampil mempunyai gaya permainan sendiri. Hal itu yang membuat
penonton sangat terhibur melihat Festival keroncong ini.
Yang lebih membuat saya cukup kagum ialah turut sertanya grup-grup keroncong yang personil
nya anak muda. Ada sekitar lima grup yang beranggotakan anak muda. Bahkan ada
salah satu personil yang masih duduk di bangku sekolah dasar.Tentu hal ini
sangat menanrik dan bisa menunjukan bahwa keroncong di Jogja sudah mulai di
minati anak muda. Sehingga anggapan anak muda tidak suka dan tidak peduli
keroncong mulai bisa ditepis. Biar secara teknik permainan atau olah rasa masih
kurang tapi stidaknya mereka sudah berani menunjukan kecintaan mereka terhadap
musik keroncong.
Semoga
kegiatan ini bisa menjadi langkah maju untuk perkembangan musik keroncong
khususnya di wilayah Jogjakarta. Secara
pribadi saya sangat berharap kegiatan semacam ini terus ada dan bahkan bisa
lebih berkembang lagi. Harapan yang lain yaitu ada perhatian khusus untuk
pembinaan musik keroncong dikalangan anak muda. Sehingga teman-teman generasi
muda yang belajar keroncong merasa lebih diperhatikan dan lebih bersemangat
dalam melestarikan dan mengembangkan musik keroncong.
“SALAM KERONCONG”
No comments:
Post a Comment