Duniapanggung hiburan
di negri kita beberapa tahun ini mengalami kemajuan, hampir setiap hari kita
disuguhi suguhan musik di TV nasional. Bahkan ada acara yang ditayangkan rutin
setiap pagi atau malam hari. Jenis musik yang di suguhkan pun sangat beragam
dari berbagai genre musik. Artis atau penyanyi pun banyak yang bermunculan,
dari penyanyi solo, band maupun vocal grup atau yang lebih sering disebut
girl/boy band.
Tapi yang menjadi keprihatinan saya di tengah menjamurnya hiburan
musik di negri ini ada sektor musik yang kondisinya sangat memprihatinkan yaitu
sektor musik untuk anak-anak. Musik untuk anak-anak hampir sama sekali tidak
ada. Penyanyi cilik pun sudah tidak ada yang menyanyikan lagu yang benar-benar
layak dikonsumsi anak-anak. Tentu hal secaman itu sangat tidak baik bagi perkembangan
sikologis bagi anak-anak.
Kita semua tau kalau dunia anak-merupakan dunia bermain dan
belajar. Anak-anak juga paling cepat menyerap apa yang di lihat dan didengar.
Apa yang dilihat dan didengar anak-anak akan cenderung menirukan. Karena itulah
ada beberapa dampak negatif apabila anak-anak melihat atau mendengarkan sesuatu
yang seharusnya belum layak untuk dikonsumsi oleh mereka. Hal itu tentu bisa
menjadi pertimbangan bagi para pelaku seni musik di Indonesia untuk lebih
memperhatikan musik yang layak untuk anak-anak.Tapi fenomena yang terjadi saat
ini di mana anak-anak sudah tidak mendapat hak nya untuk mengonsumsi musik yang
memang tepat untuk porsi mereka. Anak sekarang lebih mengenal lagu orang
dewasa, yang liriknya tentu saja di peruntukan untuk orang dewasa bukan untuk anak.
Sekarang sudah tidak ada penyanyi cilik yang memang
menyanyikan lagu untuk anak-anak. Dulu kita mengenal beberapa nama
seperti Joshua , meisin , Bondan prakoso, Sherina , eno lerian, Dea Ananda dll.
Lagu yang mereka bawakan pun lagu yang benar-benar untuk anak-anak. Lirik yang
dibuat selain memang pas untuk anak juga bisa sebagai sarana belajar. Sekarang
juga jarang acara musik yang di peruntukan khusus untuk untuk anak-anak dan
rutin penayangannya. Selain Faktor diatas juga sekarang tidak ada tokoh musik
yang benar-benar mendedikasikan karyanya untuk anak-anak seperti Pak Kasur, ibu Sud atau Papa T Bob.
Memang ada beberapa penyanyi cilik yang muncul saat ini tapi
sayangnya lagu yang mereka bawakan sama sekali tidak mencerminkan lagu untuk
anak-anak. Selain itu penampilan meraka
juga jauh dari kesan anak-anak, ada rambutnya yang panjang bahkan ada yang di
cat, tentu itu bukan contoh yang baik bagi pengemar mereka yang sebagian besar
masih anak-anak.
Saya juga juga punya
pengalaman pribadi, ketika saya mengajar pelajaran musik di Sekolah Dasar.
Ketika saya tanya ingin memainkan lagu apa pasti spontan mereka menjawab
beberapa judul lagu orang dewasa. Tentu saya sangat tidak setuju dengan yang
mereka usulkan sehingga saya memberi alternatif pilihan lagu yang cocok untuk
mereka. Dan hal yang paling membuat saya prihatin adalah mereka menganggap
kalau lagu anak-anak itu kuno atau kurang gaul bagi mereka.
Apakah hal yang demikian akan terus dibiarkan? Dan apakah
kita semua akan membiarkan adik-adik kita tidak mendapatkan apa yang seharusnya
mereka dapatkan? hal ini menjadi PR bagi para pegiat seni musik di negri
ini untuk turut serta mempunyai rasa kepedulian terhadap keberadaan musik anak.
Semoga untuk kedepan muncul tokoh-tokoh yang benar-benar mau mendedikasikan
karyanya untuk anak-anak. Dan tentu saja ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memberi pengarahan kepada adik-adik kita.
No comments:
Post a Comment