Thursday, June 18, 2015

orkesTrAWA




Apa yang terlintas ketika anda mendengar kata Orkestra? Tentu sebuah kelompok musik yang terdiri dari beberapa gabungan alat musik yang menbentuk sebuah ansamble besar. Kalau tidak pasti Orkestra identik dengan musik klasik atau musik serius. Mungkin juga yang terbesit dipikiran kalian nama-nama seperi Adi MS, Erwin Gutawa, Oni N Friends atau Dwiki Dharmawan. Yak memang bagi sebagian orang musik Orkestra terdengar seperti  itu. 




Tapi di Sini di Jogjakarta ,kota yang terkenal dengan gudangnya musisi Orkestra muncul satu Orkestra unik yang berani merubah wingitnya musik Orkestra seperti yang dikenal orang2 sebagai musik serius. Sebuah perpaduan yang mungkin baru ada di Indonesia antara Orkestra dan komedi. Dan perpauduan itu terwujud dalam satu wadah atau komunitas yang bernama “ORKESTRAWA”.


Dari namanya tentu sudah identik dengan komedi, demikian juga dengan penampilan grup musik ini. Di mana setiap penampilanya selalu bisa mengundang gelak tawa para penonton. Orkestrawa sendiri digagas oleh komedian Jogja Mas Anang Batas. Ide itu muncul ketika mas Anang untuk pertama kali di minta menjadi MC dan sekaligus bernyanyi pada pertunjukan Yogjakarta Shimphony Orchestra. Mas Anang dulunya merasa takut bernyanyi diiringi orkestra dan setelah mencoba justru merasa heran bahwa ternyata orkestra tidak menakutkan dan bisa dibawa kearah yang lebih luas. 


Dari situlah mas Anang menyampaikan ide ke temen2 YSO yang digawangi oleh Mas Ari Blothong untuk membuat sebuah Orkestra bernuansa komedi. Ide itu disambut baik oleh temen2 YSO dan jadilah Kolaborasi menarik antara komedian dan musisi YSO. Mas anang pun mengajak beberapa komedian jogja seperti Alit Jabang Bayi, Awanggizm , Paksi Raras, Fira Sasmita , bambang gundul, Mukti Entut Dll. Pada dasarnya Orkestrawa secara bermusik tetap mengedepankan sebuah sajian musik yang baik seperti orkestra pada umumnya. Yang membedakan disini adalah penyanyi atau vocalisnya merupakan komedian yang jarang sekali tampail sebagai penyanyi.Tapi mereka juga berusaha bernyanyi dengan baik yang tentunya baik ala komedian hehehe.Setiap pertunjukan Orkestrawa selalu diselingi candaan atau standup comedy yang menbuat suasana semakin meriah.




 Orkestrawa pun kini sudah menjadi hiburan yang dikenal di kota Jogja, Setiap penampilannya selalu dipenuhi penonton. Langkah Orkestrawa tidak berhenti hanya sampai situ saja, belum lama ini tepatnya pada tgl 31 mei 2015 Orkestrawa berkesempatan tampil di luar kota yaitu di kota Jakarta pada acara Tribute To Kretek yang di gelar di Taman Ismail Marjuki. Di Jakarta Orkestrawa menggandeng beberapa comedian / Comic Nasional seperti Uus, Awe , Bintang Bete dan Hifdzi Choir. Sangat diluar dugaan tanggapan orang Ibu kota pada Orkestrawa luar biasa. Mereka merasa sangat terhibur dan menikmati repertoar demi repertoar yang dibawakan. Semoga saja ini benar2 menjadi langkah untuk Orkestrawa bisa tampil di kota kota lainnya, Amin.



Yak itulah sedikit cerita tentang Orkestrawa , semoga Orkestrawa bisa menggeser pandangan orang tentang musik Orkestra, dari yang tadinya menganggap orkestra hanya untuk kalangan atas kini orkestra bisa dinikmati oleh semua kalangan dengan kemasan yang lebih menghibur. Dan yang pasti semoga Orkestrawa akan lebih dikenal secara luas di tingkat Nasional.

SALAM ORKESTRAWA

Saturday, October 4, 2014

YOGYAKARTA SIMPHONY ORCHESTRA



  






                Yogyakarta Simphony orchestra ( YSO ) merupakan sebuah orkestra yang belum lama lahir di Yogyakarta. Berangkat dari sebuah rasa yang sama dengan semangat kebersamaan beberapa musisi muda Jogja untuk berkarya dan ingin turut  menghidupkan dunia kesenian di Yogyakarta melalui musik dengan format orkestra. Akhirnya pada pertengahan tahun 2014 ini mendirikan sebuah orkestra yang hampir semua anggota atau musisi yang terlibat adalah anak-anak muda.



                Dipilihnya nama Yogyakarta Simphony Orchestra sendiri karena kami ingin mengangkat nama Yogyakarta, karena di Jogja sendiri saat ini tidak ada orkestra aktif yang membawa nama kota yogyakarta. Sedangkan Jogja merupakan gudang bagi musisi-musisi orkestra di Indonesia. Selain itu pemilihan nama YSO juga karena kami merasa ingin lebih dekat dengan masyarakat Yogyakarta secara luas. 


                YSO sendiri merupakan orkestra yang terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung dan berkarya bersama ,  Karena dari awal terbentuknya orkestra ini memang bertujuan menjadi wadah bagi para musisi muda untuk berkarya dan berkesenian bersama. Untuk saat ini anggota kami masih sekitar 40 musisi yang semuanya memiliki keahlian khusus di bidang seni musik. YSO dalam beberapa pementasan juga telah melibatkan beberapa seniman jogja seperti , Ari Blothong , Anang Batas , Paksi Raras alit dll. 



                Sejak didirikan YSO telah melakukan beberapa pementasan di kota yogyakarta, diantaranya di plaza ngasem dan di depan museum Perjuangan Yogyakarta belum lama ini, dan agenda beberapa pementasan untuk kedepannya. Selain itu Kami juga berniat membuat koser rutin tahunan. YSO sangat terbuka bagi siapa saja yang menghendaki bekerja sama dengan kami untuk membuat sebuah konser  orkestra.


                Format musik YSO sendiri merupan format musik orkestra yang memainkan berbagai macam genre musik seperti klasik, pop, rokc, keroncong ,jazz  dll. Yang terpenting bagi kami bisa memberikan hiburan yang segar dan menarik untuk masyarakat. Dan juga kami ingin lebih memasyarakatkan format musik orkestra yang selama ini mungkin masih ada beberapa masyarakat ynga menganggap orkestra merupakan musik kalangan atas.   


     
                Harapan kedepan semoga YSO bisa menjadi wadah berkarya musisi jogja.  Selain itu bisa menjadi salah satu hiburan yang bisa dinikmati dan di terima oleh masyrakat luas. Semoga YSO bisa semakin besar dan bisa menjadi kebanggaan seluruh warga Yogyakarta.

Monday, June 30, 2014

SIMPHONY KERONTJONG MOEDA #5







               Seperti yang pernah saya bahas di tulisan saya sebelum-sebelumnya “Simphony kerontjong Moeda” merupakan sebuah gerakan anak muda dalam melestarikan musik kerontjong di Yogyakata. SKM#5 yang berlangsung beberapa waktu yang lalu masih mengangkat tema musik yang sama yaitu Keroncong dengan format orkestra besar. Cuma yang menbedakan ditahun kelima ini kita adakan di luar ruangan atau outdor



                Skm#5 Kita Adakan di Plasa ngasem, Sebuah tempat yang menarik dan banyak mengandung nilai sejarah. Secara letak Plasa ngasem sangat menarik karena berlatar belakan bangunan bekas pemandian raja-raja keraton Mataram. Maka sudah bisa dibayangkan tempat yang penuh dengan nilai sejarah menjadi tempat pagelaran keroncong orkestra tentu sangat menarik. Hal demikian juga banyak di paparkan oleh para penonton yang menyaksikan pagelaran SKM#5 pada tgl 28 mei 2014.



                Tema yang diangkat pada pertunjukan SKM#5 kemarin adalah “Pertoenjoekan oentoek Rakjat”, dengan tema tersebut kami berharap musik keroncong kembali memasyarakat khususnya untuk anak muda. Selain itu kami juga mempunyai niat supaya musik orkestra yang di Indonesia masih dinialai sebagai musik kalangan atas bisa diterima di nikmati oleh siapa saja. 


                Suguhan musik ( Repertoar ) yang di mainkan pada malam itu jg sangat bervariatif, dari lagu keroncong asli sampai musik pop/rock modern diaransemen dengan irama keroncong. Musisi yang terlibatpun semakin banyak dari berbagai kalangan anak muda. Entah latar belakang mereka bergenre musik apa tapi pada malam itu semua peduli dan mengapresiasi musik keroncong. Sungguh menjadi suguhan dan pencapaian luar biasa setelah selama 5 tahun kami membuat pagelaran “Simphony Kerontjong Moeda”.



                Semoga keberadaan “Simphony Keroncong Moeda” akan terus ada dan semakin dinikmati oleh semua kalangan. Kami juga Berharap SKM tidak hanya menjadi sebuah pertujukan panggung tapi juga menjadi sebuah pergerakan keroncong di kalangan anak muda khususnya di kota Jogjakarta.
Sampai jumpa pada pertujukan “simphony Kerontjong Moeda #6 “
               


Saturday, March 15, 2014

KERONCONG GUYUB KAGEM KELUD






          Berangkat dari sebuah rasa keprihatinan terhadat saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah di kawasan gulud kami Komunitas keroncong muda berkerja sama dengan Rumah Keroncong XT-square Jogja berniat membantu meringankan beban korban erupsi gunung kelud dengan cara membuat pagelaran konser musik yang seluruh donasi yang didapat diniatkan untuk membantu saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah.
             
         Adapapun pagelaran yang akan kami adakan pada 26- Februari 2014 jam 19:30 Di Gedung Basio XT-Square akan menyuguhkan sebuah sajian musik Keroncong dengan format Orkestra besar yang di mainkan oleh 40 musisi-musisi muda Yogyakarta. Kami juga mengajak beberapa vocalis band atau solo yang cukup ternama di kota Yogyakarta seperti Momo Captain Jack, Bimo Bravesboy, Paksi Raras Alit, Diwa Hutomo, Doni Saputro, Ajeng , dll
            
                                           Foto by: Bentang Waktu

        Pada malam pagelaran konser suasana di gedung Basio XT-Square menjadi ramai dengan penuhnya penonton yang hadir. Penonton yang hadir juga dari berbagai kalangan dari anak muda samapai orang tua, dari orang yang suka musik keroncong maupun yang tidak. Semua hadir dengan rasa kepedulian terhadap sesama dan juga ingin menikmati suguhan musik yang berkualitas.
               

         Suguhan musik yang di suguhkan sungguh sangat berfariatif, dari mulai musik keroncong asli sampai musik rokc yang di aransemen dengan format keroncong orkestra. Penonton menjadi sangat terhibur dan sangat menikmati sajian konser malam itu. Para musisi yang terlibat juga semuanya merasa senang dan bangga bisa menyuguhkan yang terbaik pada para penonton yang hadir.
              
Foto By: Bentang Waktu


          Dalam proses sampai hari H pagelaran kami juga dibantu oleh sebanyak 30 anak muda yang dengan suka rela mendaftarkan diri ingin terlibat dalam acara. Anak-anak muda ini yang membantu kami ini berasal dari berbagai kalangan dan latar belakang, yang menyamakan hanya niatan tulus mereka untuk sama-sama membantu saudara –saudara kita yang sedang terkena musibah.
                 
Foto By: Bentang Waktu


          Terakhir kami mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh pihak yang telah membantu proses Konser musik amal “KERONTJONG GUYUB KAGEM KELUD”. Semoga pagelaran konser musik yang mengangkat budaya seni tradisi Indonesia semakin sering diadakan dan semakain banyak lagi peminatnya.