Kamis malam lalu saya di ajak teman untuk melihat sebuah
pentas keroncong di Bentara Budaya Yogyakarta. Pada awalnya saya kurang tahu
konsep keroncong seperti apa yang bakal di suguhkan di sana.Memang sempat
mendengar kalau di Bentara Budaya sekarang juga mengadakan pentas rutin musik
keroncong selain pentas musik Jazz yang diadakan setiap senin yang disebut
dengan Jazz mben Senen. Saya pun bergegas berangkat dengan teman saya yang
kebetulan juga pengisi acara di sana.
Setelah semua siap acara yang bernama Cong Idol pun dimulai,
dengan konsep acara yang sangat santai dan akrab. Saya yang baru pertama datang
kesana pun menjadi tidak canggung karena acaranya benar-benar di buat sangat
santai dan interaktif. Jenis musik keroncong yang dibawakan pun bukan jenis
keroncong yang berat atau keroncong yang banyak orang orang mengatakan saklek.
Keroncong di sini di buat lebih santai dengan mengadopsi beberapa lagu pop yang di mainkan dengan irama keroncong yang
sangat antraktif sehingga penonton sangat merasa terhibur baik itu para
pandemen keroncong maupun orang yang belum begitu mengenal musik keroncong.
Suana menjadi semakin meriah ketika beberapa penontong ikut menyumbangkan
suaranya. Ada yang menyanyikan lagu campur sari sampai lagu barat yang tentu dengan
iringan musik keroncong.
Kebetutulan Orkes Keroncong pada malam itu yang tampil
adalah OK. Cong Sae Mawon yang dimana grup ini beranggotakan beberapa musisi
lintas generasi. Di sebut lintas generasi karena personilnya campuran ada yang
masih anak muda sampai orang tua. Orkes Keroncong Cong sae Mawon membawakan
lagu-lagu keroncong dan juga lagu pop dengan aransemen keroncong yang agak
lain. Mereka bermain dengan santai dan sangat atraktif. Dalam satu lagu mereka
bisa membuat aransemen dengan berbeda irama, Bahkan ada yang di tengah-tengah
lagu mereka hanya mengiringi vocal dengan tepuk tangan. Penonton pun banyak
yang terhibur bahkan sampai tertawa melihat aksi panggung grup Keroncong yang
satu ini. Saya sendiri yang memang sudah kenal dengan para personil OK. Cong
Sae Mawon tidak menduga kalau aksi mereka di panggung malam itu bisa sampai
seperti itu.
Menurut teman saya Mas Ari Blothong Sumarsono yang kebetulan
sebagai pemain biola pada grup itu menjelaskan kalau grup ini kumpulan dari
beberapa orang yang peduli dan cinta terhadap musik keroncong. Mereka memaikan
keroncong dengan gaya yang sedikit humor dan aransemen yang kekinian dengan
harapan banyak kalangan yang bisa menikmati dan terhibur. Selain itu grup ini
juga ingin menunjukan kalau musik keroncong bisa di bawa juga ke arah jenis
musik yang lain seperti pop, rock, jazz dll. Tentu hal ini sangat memberi
terobosan dan inofasi baru untuk perkembangan musik musik keroncong.
Itulah tadi pengalaman saya yang saya dapat di pentas CONG
IDOL Bentara Budaya. Pentas musik semacam ini tentu sangat menarik dan bisa
menjadi hiburan alternatif bagi warga jogja. Tidak hanya menikmati suguhan
musik tapi juga bisa menjadi ajang untuk melestarikan dan mengenal musik
keroncong bagi para anak muda. Acara Cong Idol pun di buka untuk umum dan yang
pasti gratis, da gitu pengunjung juga di sediakan minum geratis juga.Bagi siapa
saja yang berkeinginan untuk mengisi acara tersebut juga bisa menghubungi pihak
penyelenggara. Semoga dengan diadakannya Cong Idol setiap kamis ke 2 dan ke 4
setiap bulanya ini bisa meningkatkan gairah musik keroncong di Jogja.
“Salam Keroncong”
No comments:
Post a Comment